Tataran Linguistik: Sintaksis
Tataran Linguistik: Sintaksis

Tataran Linguistik: Sintaksis

Sintaksis adalah tataran linguistik yang mempelajari struktur dan pola hubungan antara unit-unit linguistik yang lebih besar, seperti kata, frasa, klausa, dan kalimat. Pada tataran ini, kita mengkaji bagaimana unit-unit tersebut saling berinteraksi dan membentuk makna dalam sebuah bahasa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep-konsep penting dalam sintaksis, mulai dari struktur sintaksis hingga catatan mengenai hierarki satuan dalam wacana.

1. Struktur Sintaksis

Struktur sintaksis adalah susunan unit-unit linguistik dalam sebuah kalimat. Struktur ini mencakup bagaimana kata-kata disusun menjadi frasa, bagaimana frasa-frasa membentuk klausa, dan bagaimana klausa-klausa membentuk kalimat. Struktur sintaksis dapat digambarkan dengan menggunakan pohon sintaksis atau diagram struktur.

2. Kata sebagai Satuan Sintaksis

Kata adalah unit dasar sintaksis yang merupakan satuan terkecil pembentuk kalimat. Setiap kata memiliki peran dan fungsi sintaksis tertentu dalam kalimat. Misalnya, kata benda berperan sebagai subjek atau objek dalam klausa. Kata kerja berperan sebagai predikat. Kata sifat berperan sebagai atribut. Dan kata keterangan berperan sebagai adverbial.

3. Frase

3.1 Pengertian Frase

Frase adalah kumpulan kata yang membentuk satu kesatuan sintaksis. Frase tidak memiliki predikat, sehingga tidak berdiri sendiri sebagai kalimat. Namun, frasa dapat berperan sebagai subjek, objek, adverbial, atau bagian lain dalam kalimat.

3.2 Jenis Frase

3.2.1 Frase Eksosentrik

Frase eksosentrik adalah jenis frase yang tidak memiliki hubungan langsung dengan bagian lain dalam kalimat. Frase ini tidak dapat menentukan makna kalimat secara sendiri. Contoh frase eksosentrik adalah “tanpa ragu” dalam kalimat “Dia pergi tanpa ragu.”

3.2.2 Frase Endosentrik

Frase endosentrik adalah jenis frase yang memiliki unsur inti yang memberikan makna utama dalam frasa tersebut. Unsur inti ini dapat berupa kata benda, kata kerja, atau kata sifat. Contoh frase endosentrik adalah “anak perempuan” dalam kalimat “Dia memiliki anak perempuan yang cantik.”

3.2.3 Frase Koordinatif

Frase koordinatif adalah jenis frase yang terdiri dari dua atau lebih frasa yang setara secara sintaksis. Frase-frase ini dihubungkan oleh konjungsi koordinatif seperti “dan,” “atau,” atau “tetapi.” Contoh frase koordinatif adalah “makan malam di restoran” dan “menonton film di bioskop” dalam kalimat “Mereka makan malam di restoran dan menonton film di bioskop.”

3.2.4 Frase Apositif

Frase apositif adalah jenis frase yang digunakan untuk memberikan keterangan tambahan tentang suatu frasa atau klausa. Frase ini sering diletakkan di antara dua koma. Contoh frase apositif adalah “seorang penulis terkenal” dalam kalimat “John, seorang penulis terkenal, sedang menulis buku baru.”

3.3 Perluasan Frase

Perluasan frase adalah proses menambahkan unsur-unsur tambahan ke dalam sebuah frasa untuk memperjelas atau memperkaya makna. Perluasan frase dapat dilakukan dengan menggunakan frasa preposisi, frasa genitif, atau frasa infinitif. Contoh perluasan frase adalah “di taman” dalam kalimat “Anak-anak bermain di taman yang indah.”

4. Klausa

4.1 Pengertian Klausa

Klausa adalah unit sintaksis yang lebih kompleks daripada frasa. Klausa terdiri dari subjek dan predikat, dan dapat berdiri sendiri sebagai kalimat atau menjadi bagian dari kalimat yang lebih besar.

4.2 Jenis Klausa

Dalam sintaksis, terdapat beberapa jenis klausa yang bergantung pada struktur dan fungsinya dalam kalimat. Berikut adalah beberapa jenis klausa yang umum:

  • Klausa Utama: Klausa utama adalah klausa yang memiliki makna utama dalam sebuah kalimat. Klausa ini dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang lengkap. Contoh klausa utama adalah “Dia pergi ke sekolah.”
  • Klausa Dependen: Klausa dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang lengkap. Klausa ini bergantung pada klausa utama atau klausa lain dalam kalimat. Contoh klausa dependen adalah “karena dia sakit” dalam kalimat “Dia tidak dapat pergi ke pesta karena dia sakit.”
  • Klausa Subordinatif: Klausa subordinatif adalah jenis klausa dependen yang diperkenalkan oleh kata penghubung subordinatif, seperti “yang,” “dengan,” “karena,” dan lain-lain. Klausa ini memberikan informasi tambahan tentang klausa utama. Contoh klausa subordinatif adalah “yang tinggal di desa” dalam kalimat “Dia adalah anak yang tinggal di desa.”
  • Klausa Relatif: Klausa relatif adalah jenis klausa subordinatif yang berfungsi sebagai kata sifat. Klausa ini memberikan informasi tambahan tentang suatu benda atau orang dalam kalimat. Contoh klausa relatif adalah “yang sedang membaca buku” dalam kalimat “Saya melihat seorang wanita yang sedang membaca buku.”

5. Kalimat

5.1 Pengertian Kalimat

Kalimat adalah unit bahasa terbesar yang memiliki struktur sintaksis yang lengkap. Kalimat terdiri dari satu atau lebih klausa yang saling berhubungan dan memiliki makna tersendiri. Kalimat berfungsi untuk menyampaikan informasi atau pesan dalam komunikasi.

5.2 Jenis Kalimat

5.2.1 Kalimat Inti dan Kalimat Non-Inti

Kalimat inti adalah kalimat yang mengandung satu klausa utama dan dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang lengkap. Kalimat non-inti adalah kalimat yang mengandung klausa dependen atau klausa tambahan yang memberikan informasi tambahan tentang klausa utama. Contoh kalimat inti adalah “Dia pergi ke sekolah.” Contoh kalimat non-inti adalah “Ketika dia pergi ke sekolah, dia bertemu dengan teman-temannya.”

5.2.2 Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa utama. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih klausa utama. Klausa-klausa dalam kalimat majemuk dapat dihubungkan dengan konjungsi koordinatif seperti “dan,” “atau,” atau “tetapi.” Contoh kalimat tunggal adalah “Dia bekerja di kantor.” Contoh kalimat majemuk adalah “Dia bekerja di kantor dan dia juga kuliah di malam hari.”

5.2.3 Kalimat Mayor dan Kalimat Minor

Kalimat mayor adalah kalimat yang memiliki makna utama dalam sebuah teks atau tulisan. Kalimat mayor sering kali menjadi penghubung antara paragraf-paragraf dalam sebuah tulisan. Kalimat minor adalah kalimat yang memiliki fungsi tambahan dan mendukung makna kalimat mayor. Contoh kalimat mayor adalah “Pendidikan adalah kunci keberhasilan.” Contoh kalimat minor adalah “Dalam dunia yang serba kompetitif ini, memiliki pendidikan yang baik sangat penting.”

5.2.4 Kalimat Verbal dan Kalimat Non-Verbal

Kalimat verbal adalah kalimat yang menggunakan kata kerja sebagai predikatnya. Kalimat non-verbal adalah kalimat yang tidak menggunakan kata kerja sebagai predikatnya. Kalimat non-verbal sering kali menggunakan kata benda, kata sifat, atau kata keterangan sebagai predikatnya. Contoh kalimat verbal adalah “Dia berlari di taman.” Contoh kalimat non-verbal adalah “Pemandangan indah.”

5.2.5 Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat

Kalimat bebas adalah kalimat yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang lengkap. Kalimat terikat adalah kalimat yang bergantung pada kalimat lain untuk membentuk makna yang lengkap. Kalimat terikat sering kali berfungsi sebagai bagian dari kalimat majemuk atau sebagai klausa dependen dalam kalimat kompleks.

Contoh kalimat bebas:

  • “Saya suka makan es krim.”
  • “Dia pergi ke bioskop.”
  • “Buku ini sangat menarik.”

Contoh kalimat terikat:

  • “Ketika dia pergi ke sekolah, dia bertemu dengan teman-temannya.”
  • “Saya ingin tahu apa yang terjadi.”
  • “Itu adalah tempat di mana kita bertemu.”

6. Hierarki Satuan dalam Wacana

Dalam wacana atau teks yang lebih panjang, terdapat hierarki satuan yang mengatur hubungan antara kalimat, paragraf, dan bagian-bagian lainnya. Hierarki ini membantu menyusun informasi secara terstruktur dan logis. Berikut adalah beberapa satuan dalam hierarki wacana:

  • Paragraf: Paragraf adalah satuan terbesar dalam wacana. Paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang membahas atau mengembangkan satu ide utama. Setiap paragraf biasanya dimulai dengan kalimat topik atau kalimat pembuka yang memperkenalkan ide utama.
  • Teks: Teks adalah keseluruhan tulisan yang terdiri dari beberapa paragraf. Teks memiliki alur pemikiran yang terstruktur dan tujuan komunikatif tertentu. Teks dapat berupa artikel, esai, laporan, dan sebagainya.
  • Bab atau Bagian: Dalam teks yang lebih panjang, terkadang terdapat pembagian menjadi bab atau bagian. Setiap bab atau bagian berfokus pada topik atau subtopik tertentu yang terkait dengan topik utama. Pembagian ini membantu pembaca dalam mengikuti alur pemikiran dan struktur teks.
  • Subbab atau Subbagian: Subbab atau subbagian adalah pembagian lebih lanjut dalam bab atau bagian. Subbab atau subbagian membahas aspek-aspek yang lebih spesifik dalam topik yang sedang dibahas. Subbab atau subbagian membantu dalam memberikan informasi yang lebih terperinci dan terorganisir.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi tataran linguistik yang fokus pada sintaksis. Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari struktur dan pola hubungan antara unit-unit linguistik dalam suatu kalimat atau wacana. Dalam sintaksis, kita mempelajari tentang bagaimana kata-kata disusun menjadi frasa, klausa, dan kalimat yang memiliki makna dan fungsi tertentu. Melalui pemahaman sintaksis, kita dapat mengeksplorasi kekayaan bahasa dan kompleksitas struktur kalimat dalam membangun makna. Sintaksis juga membantu kita memahami bagaimana makna dapat berubah dengan perubahan struktur kalimat dan penggunaan berbagai konstruksi sintaksis.

Referensi

  1. Carnie, A. (2013). Syntax: A Generative Introduction (3rd ed.). John Wiley & Sons.
  2. Radford, A., Atkinson, M., Britain, D., Clahsen, H., & Spencer, A. (2009). Linguistics: An Introduction (2nd ed.). Cambridge University Press.
  3. Haegeman, L. (1994). Introduction to Government and Binding Theory (2nd ed.). Blackwell Publishers.
  4. Crystal, D. (2008). A Dictionary of Linguistics and Phonetics (6th ed.). Wiley-Blackwell.
  5. Fromkin, V., Rodman, R., & Hyams, N. (2013). An Introduction to Language (10th ed.). Cengage Learning.
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *